KALIAN HARUS TAU!, Siapakah Pemilik Sapi Betina di dalam Al-Qur'an Surah Al-Baqarah
Kisah ini berlatar belakang di masa dakwahnya Nabi Musa Alaihissalam kepada kaum Bani Israil, ketika itu ada seorang yang sangat kaya raya dari kaum Bani Israil ini orang ini sudah berusia tua dan tidak memiliki anak, artinya ketika ia meninggal dunia nanti tidak ada ahli waris yang berasal dari darah keturunannya. Maka yang menjadi ahli waris akan hartanya kelak adalah saudara-saudaranya.
Tidak ada riwayat yang menyebutkan Siapa nama laki-laki tua ini. namun, berdasarkan para pendapat ahli sejarah namanya adalah syam'un nah. Ketika itu salah satu dari saudara sepupunya ini yang bernama uhaihah memang ia sengaja menunggu agar kematian cepat datang kepada Syam on supaya ia bisa cepat mendapatkan harta warisannya Ia memang menunggu-nunggu warisannya, karena ia adalah orang yang fakir ketika itu keluarga uhaihah hidup dalam kemiskinan ditunggunya sebulan dua bulan bahkan sampai bertahun-tahun ternyata maut tidak juga menjemput sham un.
Akhirnya atas godaan dari syaiton terbesit suatu rencana di hati uhaihah untuk membunuh saudara sepupunya ini. Dia berkata lebih baik kubunuh saja syam'un ini supaya aku dan keluargaku bisa cepat mendapatkan harta warisan darinya.
Teman-temanku seiman tibalah hari dimana uhai haha akan melaksanakan aksi bejatnya ini ia pun membunuh sham un, lalu untuk menutupi kesalahannya, uhaihah membawa jasad Sham un ke pinggir kota. Tujuannya supaya orang-orang antara kedua kota itu saling menuduh satu sama lain. Perlu diketahui teman-temanku kaum Bani Israil ini terdiri dari 12 kabilah yang mereka ini mempetak-petakan wilayahnya nah jasad dari Syam un ini diletakkan di perbatasan di antara dua kabilah tersebut.
Ketika suatu pagi jasad syam'un ditemukan oleh Seorang warga yang lewat di daerah itu maka saat itu ia mengenali jasad manusia ini yang bernama syam'un lalu orang ini pergi ke saudara sepupunya untuk memberitahu akan hal ini orang ini berlari ke rumah uhaihah, kemudian mengabarkan bahwa syam'un ditemukan tewas di perbatasan. Agar tidak dicurigai uhaihah pun pura-pura terkejut dan ia menangis dengan kerasnya.
Selain berpura-pura sedih uhaihah juga menuduh bahwasanya penduduk kota sebelah lah yang membunuhnya dan ketika itu uhaihah juga menyeru kepada masyarakatnya untuk berbondong-bondong mendatangi penduduk kota sebelah untuk mempertanggungjawabkan akan hal ini
Mengetahui kota sebelah akan diserang dari penduduk uhai hah, maka mereka pun juga bersiap-siap perang. Akhirnya ketika itu kedua kabilah ini semakin memanas mereka saling menuduh satu sama lain, ketika konflik sudah mau dimulainya peperangan, tiba-tiba datang seorang kakek-kakek yang berusaha meredam emosi kedua kabilah ini.
Kakek ini berkata saudara-saudara sekalian Jangan biarkan setan menguasai kalian. Bukankah di tengah-tengah kita ada seorang rasul Mengapa kita tidak pergi menemui Nabi Musa untuk menanyakan keadilan akan tragedi ini, dan akhirnya kedua kabilah ini secara beramai-ramai menemui Nabi Musa lalu mereka pun menceritakan kronologis akan tragedi ini kepada Musa. Maka Nabi Musa pun berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala agar diberi petunjuk untuk mengetahui Siapa pembunuh dari Syam un ini.
Setelah Nabi Musa mendapat petunjuk dari Allah subhanahu wa ta'ala kemudian Nabi Musa memerintahkan kepada kabilah ini untuk menyembelih seekor sapi berjenis kelamin betina. Mendengar hal ini ketika itu orang-orang dari kabilah ini menjadi heran dan bingung apa hubungannya, ada orang mati yang dibunuh terus ini disuruh menyembelih sapi. Lalu orang dari kabilah ini berkata wahai nabiyullah Apakah engkau hendak menjadikan ini sebagai candaan? Nabi Musa pun berkata aku berlindung kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala agar tidak menjadi salah seorang dari orang-orang yang jahil.
Dari sini timbul Pertanyaan kenapa harus sapi kan bisa dengan hewan lainnya seperti kambing atau unta. Karena para ulama mengatakan di dalam hati orang-orang Bani Israil ketika itu masih menuhankan sapi, sebagaimana kisah yang diceritakan bahwasanya samiri pernah buat patung sapi untuk menggantikan Allah Subhanahu Wa Ta'ala
Setelah diperintahkan untuk mencari sapi betina oleh Nabi Musa, bukannya langsung mencari ini malahan orang-orang Bani Israil menanyakan mau sapi yang seperti apa, mau yang bagaimana, mau warna apa dan memang teman-temanku orang-orang Bani Israil ini terkenal ngeyel dan sok pintar.
Akhirnya ketika Nabi Musa mendengar banyaknya pertanyaan dari mereka tentang sapi ini, Nabi Musa memberikan ciri-ciri yang sulit yang terdapat pada sapi yang harus mereka cari. Nabi Musa berkata Carilah sapi betina yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda tidak terlalu kecil dan tidak juga terlalu besar. namun, orang-orang Bani Israil bukannya langsung mencari mereka malahan menanyakan lebih detail tentang sapi ini.
Allah benar-benar memberikan tugas yang sulit untuk kaum Bani Israil ini. Coba saja jika di awal mereka suruh cari sapi, Maka langsung saja mereka mencarinya tanpa bertanya ini dan itu akhirnya penduduk Bani Israil ini mulai menyebar dan mencari sapi yang dimaksud ini.
Dikisahkan di tempat lain, ada sebuah keluarga yang hidup dalam kemiskinan. Sebelum meninggal dunia ayahnya menginfakkan seluruh hartanya dan hanya disisakan seekor anak sapi betina untuk anak dan istrinya, artinya harta satu-satunya mereka ini adalah sapi warisan ayahnya ini
Ketika anak ini tumbuh dewasa dan ia sangat berbakti kepada ibunya setiap hari anak ini pergi ke hutan mencari kayu bakar kemudian di bawahnya ke pasar dan dijual, lalu ia belikan makanan untuk dirinya dan ibunya yang berada di rumah. Terus ia lakukan seperti ini untuk menyambung hidup dirinya dan ibunya.
Pada suatu hari ibunya berkata kepada anaknya ini, sesungguhnya ayahmu dulu telah mewariskan seekor anak sapi betina untukmu dan ia tinggalkan di dalam hutan dan ambil hakmu atas sapi itu. Akhirnya pemuda ini memutuskan untuk pergi ke hutan dan didapatinya di sana sapi warisan ayahnya itu lalu sapi itu ia bawa pulang ke rumah untuk memberitahukan ibunya
Sesampainya di rumah ibunya berkata, Sesungguhnya engkau adalah orang fakir dan tidak memiliki harta engkau kerepotan mencari kayu bakar di siang hari dan melakukan qiyamul Lail di malam hari, Oleh karena itu Pergilah jual sapi ini di pasar dengan harga 3 Dinar, lantas pemuda ini pun membawa sapi ini ke pasar dan menjualnya. Ketika sedang menunggu ada pembeli tiba-tiba datang, seorang laki-laki di sini Allah sedang menguji hambanya yang sholeh ini apakah ia amanah dalam menjalankan tugas dari ibunya.
Di sini Allah utus seorang malaikat yang merubah bentuknya jadi seorang laki-laki. Laki-laki ini berkata kepada pemuda penjual sapi ini wahai anak muda engkau jual sapi ini berapa, pemuda ini menjawab Aku menjualnya dengan harga 3 Dinar dengan catatan ibuku meridhoinya, lantas laki-laki ini berkata lagi aku beli sapi ini dengan harga 6 Dinar Tapi engkau tak perlu meminta persetujuan kepada ibumu kau Ambil saja tiga Dinar secara diam-diam, 3 Dinar sisanya engkau berikan kepada ibumu. Pemuda ini berkata seandainya engkau memberikan emas sebesar sapi ini pun aku tidak akan memberikannya kecuali dengan Ridho ibuku.
Kemudian pemuda ini pulang dan menceritakan kepada ibunya tentang harganya, lalu sang Ibu berkata kembalilah ke pasar juallah dengan harga 6 Dinar, berdasarkan Ridho dariku. Lalu pemuda ini kembali ke pasar dan menemui malaikat yang menyamar sebagai pembeli tadi dan berkata Ibuku menyuruh menjual sapi ini dengan harga 6 Dinar tidak kurang dan tidak lebih silahkan tuan.
Laki-laki ini berkata Saya akan membeli sapi ini dengan harga 12 Dinar kau bisa ambil 6 Dinar untukmu dan 6 Dinar sisanya kau berikan kepada ibumu tanpa perlu ibumu tahu harga, sesungguhnya pemuda ini tetap menolak tawaran ini dan ia pulang menemui Ibunya dan menceritakan akan hal ini. Lalu ibunya berkata Sungguh orang yang mendatangimu adalah malaikat dalam bentuk manusia yang diutus Allah subhanahu wa ta'ala untuk mengujimu. Jika ia datang lagi katakan padanya. Apakah Engkau memerintahkan kami untuk menjual sapi ini atau tidak dan pemuda ini berangkat lagi ke pasar Dia pun bertemu lagi dengan malaikat yang menyamar ini lalu pemuda ini menyampaikan pesan ibunya kepada laki-laki ini, dan laki-laki ini berkata Jangan jual sapi ini sampai datang suatu hari nanti akan ada orang yang membelinya atas perintah dari Nabi Musa Bin Imron dan juallah sapi Ini dengan harga emas seberat bobot sapi ini, lalu pemuda ini pulang dan tak jadi menjual sapi ini di pasar
Ketika pada suatu hari ada orang-orang dari Bani Israil yang datang kepadanya hendak membeli sapi ini atas perintah dari Nabi Musa Alaihissalam maka anak ini berkata silahkan, Tuan Aku menjual sapi betina warisan Ayahku ini dengan harga emas seberat bobot sapi ini, artinya jika bobot sapi ini satu ton maka harganya juga emas seberat 1 ton. Orang-orang dari kaum Bani Israil ini pun terkejut mendengar harga yang ditawarkan akhirnya mereka patungan mengumpulkan emas ini dan dibelilah sapi betina itu dengan harga seberat bobotnya.
Maka dibawalah sapi itu kepada nabi Allah Musa Alaihissalam kemudian sapi ini disembelih, lalu Nabi Musa mengambil bagian paha kaki sapi ini dan memukulkan paha sapi itu ke jasad Syam un, atas izin dari Allah subhanahu wa ta'ala jasad yang sudah meninggal ini tiba-tiba bangun dari kematiannya. Lalu Nabi Musa berkata kepadanya, wahai Syam un siapa di antara mereka yang membunuhmu, lalu dengan isyarat tangan jasad Syam un menunjuk kepada saudaranya yang bernama uhaihah ini. Kemudian Syam pun kembali mati, akhirnya diketahuilah Siapa yang membunuh syam'un dan uhaihah ketika itu langsung ditangkap untuk kemudian diberikan hukuman atas perbuatannya.
Akhir kisah, ada riwayat yang mengatakan seorang pemuda Sholeh yang tiba-tiba kaya raya tadi menikah dengan istri dari Syam UN,seorang pedagang yang kaya raya, akhirnya pemuda itu menjadi semakin kaya raya atas pernikahannya itu wallahualam bissawab.
Jadi itulah kisah tentang sapi betina di dalam surah al-baqarah semoga Kisah ini bermanfaat dan menambah khasanah keilmuan kita di dunia pendidikan yang semakin canggih ini.