Home
Pendidikan Sains
Chicxulub dan Mega Tsunami Pemusnah Massal Dinosaurus
Yodi Supriyadi Yodi Supriyadi
Monday, November 07, 2022

Chicxulub dan Mega Tsunami Pemusnah Massal Dinosaurus


Tahukah kamu jika 66 juta tahun yang lalu sebuah Asteroid besar yang yang jatuh ke Bumi memusnahkan dinosaurus?  Sebuah penelitian baru dari University of Michigan menemukan bahwa Asteroid Chicxulub lah yang membunuh dinosaurus 66 juta tahun yang lalu dan memicu tsunami global. Tsunami tersebut sangat dahsyat dengan gelombang setinggi 45 km serta menyapu ribuan kilometer dari lokasi jatuhnya Asteroid tersebut..

Para peneliti menghitung bahwa energi awal dari dampak tsunami tersebut mencapai 30.000 kali lebih besar daripada energi pada tsunami yang pernah terjadi di Samudra Hindia pada bulan Desember 2004 lalu yang menerjang salah satunya Provinsi di Indonesia yakni Provinsi Aceh.

Gelombangnya menyebar terutama ke timur dan timur laut ke Samudra Atlantik Utara, dan ke barat daya melalui jalur laut Amerika Tengah, yang dulu memisahkan Amerika Utara dan Amerika Selatan, ke Samudra Pasifik Selatan.

Dalam makalah yang berjudul "The Chicxulub Impact Produced a Powerful Global Tsunami." Laporan penelitian mereka telah diterbitkan di jurnal akses terbuka journal AGU Advances.

Seperti diketahui, sekitar 66 juta tahun yang lalu, sebuah asteroid besar menabrak Bumi di dekat lokasi kota kecil Chicxulub di tempat yang sekarang disebut Meksiko. Dampak dari jaytuhnya asteroid memusnahkan sekitar 75 persen spesies hewan dan tumbuhan di Bumi, termasuk seluruh kelompok seperti dinosaurus non-unggas dan amon.

Menurut penelitian ini, hasil simulasi tumbukan, dengan asumsi kedalaman dasar laut 1 km dan waktu tempuh 10 menit, sekitar 2,5 menit setelah tumbukan menghasilkan gelombang setinggi 4,5 km.

Menurut Molly Range, seorang peneliti di Departemen Ilmu Bumi dan Lingkungan di University of Michigan, Beliau mengatakan "Tsunami ini cukup kuat untuk mengganggu dan mengikis sedimen di cekungan laut di belahan dunia, meninggalkan celah dalam catatan sedimen atau tumpukan sedimen yang lebih tua. Tinjauan catatan geologis berfokus pada bagian batas, sedimen laut yang diendapkan tepat sebelum atau setelah tumbukan asteroid dan kepunahan massal akhir Kapur berikutnya."

Peneliti menjelaskan, distribusi erosi dan jeda yang mereka amati di sedimen laut Kapur paling atas konsisten dengan hasil model mereka. "Yang memberi kami lebih percaya diri dalam prediksi model," imbuh Range.

Dalam studi mereka, Range dan rekan-rekannya memodelkan 10 menit pertama dari peristiwa Chicxulub dengan model dampak kawah, dan propagasi berikutnya di seluruh lautan dunia menggunakan dua model tsunami global yang berbeda.

Dampak tsunami mencapai 30.000 kali lebih kuat daripada tsunami Samudra Hindia pada 26 Desember 2004 yang di salah satunya menerjang Provinsi Aceh. Tsunami tersebut merupakan salah satu tsunami terbesar dalam catatan modern.

Kecepatan aliran melebihi 20 cm/detik di sepanjang garis pantai di seluruh dunia, serta di wilayah laut terbuka di Atlantik Utara, Atlantik Selatan khatulistiwa, Pasifik selatan, dan Jalur Laut Amerika Tengah, dan oleh karena itu kemungkinan menjelajahi dasar laut dan mengganggu sedimen lebih dari 10.000 km dari asal dampak.

"Hasil besar di sini adalah bahwa dua model global dengan formulasi berbeda memberikan hasil yang hampir sama, dan data geologis pada bagian yang lengkap dan tidak lengkap konsisten dengan hasil tersebut. Model dan data verifikasi cocok dengan baik." kata Profesor Ted Moore, juga dari Departemen Ilmu Bumi dan Lingkungan di the University of Michigan.

Tim menemukan bahwa satu jam setelah tumbukan, tsunami telah menyebar ke luar Teluk Meksiko dan ke Atlantik Utara. Empat jam setelah tumbukan, ombak telah melewati jalur laut Amerika Tengah dan ke Pasifik.

Dua puluh empat jam setelah tumbukan, gelombang telah melintasi sebagian besar Pasifik dari timur dan sebagian besar Atlantik dari barat dan memasuki Samudra Hindia dari kedua sisi.

Selang waktu 48 jam setelah tumbukan, gelombang tsunami yang signifikan telah mencapai sebagian besar garis pantai dunia. Untuk penelitian ini, para peneliti tidak berusaha memperkirakan tingkat banjir pantai yang disebabkan oleh tsunami.

Namun, model mereka menunjukkan bahwa ketinggian gelombang laut terbuka di Teluk Meksiko akan melebihi 100 m (328 kaki), dengan ketinggian gelombang lebih dari 10 m (32,8 kaki) saat tsunami mendekati wilayah pesisir Atlantik Utara dan bagian Selatan pantai Pasifik Amerika.

"Simulasi global pertama dari dampak tsunami Chicxulub menunjukkan bahwa itu jauh lebih besar daripada tsunami yang dihasilkan gempa baru-baru ini, dan kemungkinan besar cukup besar untuk meninggalkan jejak pada catatan sedimen laut. Masih banyak ketidakpastian, dan ada banyak ruang untuk perbaikan dalam studi masa depan." kata para ilmuwan.

Blog authors