Featured Post

Pendidikan Psikologi

Mythomania atau Pseudulogia Fantastica: Pembohong yang Percaya Pada Kebohongannya

Yodi Supriyadi Yodi Supriyadi
Sunday, May 21, 2023
0 Comments
Home
Pendidikan Psikologi
Mythomania atau Pseudulogia Fantastica: Pembohong yang Percaya Pada Kebohongannya

Mythomania atau Pseudulogia Fantastica: Pembohong yang Percaya Pada Kebohongannya

Mythomania adalah keadaan seseorang yang sering bohong dalam jangka waktu yang menerus

Purwakarta, candatangan - Mythomania syndrome adalah kondisi dimana si penderitanya mempunyai kebiasaan suka berbohong. Pada penderitanya kondisi ini tidak bisa dikendalikan, sehingga bisa terjadi dalam kurun waktu yang lama. Bahkan sedihnya mereka akan jauh lebih merasa nyaman mengatakan kebohongan daripada kebenaran.

Sindrom mythomania atau biasa disebut pseudulogia fantastica ini sering melakukan kebohongan tanpa punya motif atau alasan tertentu. Alhasil jangan heran jika si penderita juga akan berbohong untuk merusak nama baiknya sendiri.

Salah satu studi yang terbit di National Library of Medicine menunjukkan bahwa masalah yang mempengaruhi sistem saraf pusat dapat mempengaruhi seseorang untuk mengalami mythomania.

Penderita kelainan ini akan sulit sekali menerima kenyataan bahwa mereka sedang berbohong meskipun sudah terbukti kebenarannya.

Jika kondisi si penderita semakin parah, maka ia akan merasa bahwa kebohongan merupakan bagian terpenting dari hidupnya. Alhasil tidak sedikit seseorang dengan kondisi ini percaya bahwa kebohongannnya adalah kebenaran. Akibatnya adalah si penderita sudah tidak bisa lagi secara rasional membedakan mana yang nyata mana yang fiktif.

Dalam beberapa kondisi si penderita kerap kali mudah menyalahkan orang lain jika dirasa hal tersebut tidak sesuai dengan apa yang ia fikirkan.

Istilah Penyakit Mythomania (Mythomania Syndrome) atau yang bisa juga disebut pseudulogia fantastica dicetuskan pada tahun 1891 oleh Anton Delbruek. Delbruek sendiri merupakan seorang psikiater berkebangsaan Jerman yang menemukan istilah pseudologia fantastica atau mythomania syndrome.

Psikiater delbruek menujuluki orang yang suka bercerita bohong dan disertai khayalan (fantasi) dengan sebutan pseudologia fantastica.

Terlepas dari penyakit mythomania syndrome, ternyata ada banyak sekali alasan kenapa orang bisa berbohong. Dikutip dari website counseling.org setidaknya ada beberapa alasan kenapa orang melakukan kebohongan yaitu:

  1. Melindungi Diri Sendiri atau Orang Lain dari Hukuman
  2. Menghindari Rasa Malu
  3. Menyembunyikan Kecanggungan
  4. Membangun Citra Positif Orang Lain
  5. Meredakan Tekanan Batin
  6. Keluar dari Situasi yang Tidak Diinginkan

Ciri-Ciri Seseorang Mengidap Mythomania

Seperti yang sudah kita bahas diatas, bahwa tidak semua orang yang berbohong itu mengidap kelainan ini. Ada banyak ciri-ciri atau kriteria pengidap mythomania yaitu:

  • Cerita kebohongannya cenderung stabil (Tetap dan Alurnya Nyambung)
  • Tujuannya bukan hanya untuk keuntungan material
  • Kebohongannya tingkat tinggi (berkaitan dengan insititusi atau hal riskan lainnya)
  • Selalu memberikan sudut pandang positif dalam ceritanya
  • Membesar-besarkan masalah
  • Mencari simpatik orang lain
  • Takut ditanya seputar yang ia ceritakan
  • Sulit menghargai kejujuran
  • Pintar memanipulasi keadaan
  • Mudah sekali berbohong (bahkan dalam keadaan yang tidak terdesak)
  • Percaya bahwa fantasi adalah kenyataan
  • Mengarang cerita yang luar biasa

Cara Menyembuhkan Penyakit Mythomania

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menyembuhkan penyakit mythomania yaitu:

  1. Pengobatan berupa pendekatan psikoterapi
  2. Si penderita berusaha keras dan berniat mengehentikannya
  3. Memberikan kesadaran kepada penderita bahwa orang disekitarnya menerimanya apa adanya
  4. Tidak mencemooh penderita
  5. Tidak menyudutkan penderita
  6. Saling menghargai satu sama lain
  7. Tidak berperilaku meninggikan diri didepan penderita

Blog authors

No comments