Featured Post

Pendidikan Seni Budaya

7 Macam Permainan tradisional Asli Indonesia

Yodi Supriyadi Yodi Supriyadi
Saturday, February 11, 2023
0 Comments
Home
Pendidikan Seni Budaya
7 Macam Permainan tradisional Asli Indonesia

Purwakarta, candatangan.site - Permainan adalah sesuatu yang dapat dimainkan dengan aturan tertentu sehingga ada yang menang dan ada yang kalah, biasanya dalam konteks tidak serius atau dengan tujuan refreshing, Sedangkan Permainan tradisional adalah bentuk kegiatan permainan yang berkembang dari suatu kebiasaan masyarakat tertentu.

Permainan tradisional di Indonesia ternyata ada banyak sekali dan sangat sayang sekali apabila tidak dilestarikan. Permainan tradisional yang ada di Indonesia sangat menyenangkan dan ada begitu banyak macam. Hal ini tidak mengherankan sebab Indonesia adalah negara kepulauan dengan beragam ras dan budaya. Salah satu hasil dari kebudayaan itu adalah permainan tradisional. Berikut 7 macam permainan tradisioal yang ada di indonesia :

1. Permainan Tradisional Hompimpa Alaium Gambreng

Hompimpa alaium gambreng adalah permainan yang dahulu sering sekali dimainkan oleh anak-anak. Permainan tradisional berasal dari bahasa Sangsekerta yang memiliki arti “Dari Tuhan Kembali ke Tuhan, Mari Kita Bermain”. Asal Hompimpa alaium gambreng adalah dari Jawa Tengah.

2. Permainan Tradisional Batu, Kertas, Gunting

Permainan tangan ini tidak memerlukan segala jenis alat peraga dan dapat dimainkan di mana saja, di dalam atau di luar ruangan. Batu, kertas, gunting melibatkan dua pemain sekaligus. Para pemain secara bersamaan membentuk salah satu dari tiga bentuk (batu, kertas atau gunting) dan pemenangnya diputuskan sesuai dengan aturan yang berlaku. Aturannya adalah gunting batu menghancurkan kertas, gunting memotong kertas, kertas menutupi batu dan gunting kalah dengan batu.

3. Permainan Tradisional Loncat Tali atau Lompat Tali.

Indonesia banyak sekali masyarakat yang masih memiliki budaya Melayu dan permainan tradisional satu ini dinamakan lompat tali bebas yang berasal dari daerah Melayu atau Sumatera sana. Inti dari permainan ini adalah untuk melompati karet yang disambung menjadi sebuah tali. Pemain diwajibkan untuk melompati karet yang dirangkai dan di akhir lompatan diminta untuk mengucapkan kata “bebas”.

4. Permainan Tradisional Gasing.

Permainan gasing hampir diterima di seluruh wilayah di Indonesia. Permainan tradisional ini biasanya dimainkan oleh anak laki-laki berumur 7-17 tahun, bisa dilakukan oleh individu dan tim. Bahan dari Gasing adalah kayu yang kemudian dibentuk sedemikian rupa yang bagian tajam berada di bawah.

5. Permainan Tradisional Congklak.

Congklak adalah sejenis permainan papan tradisional Indonesia. Papan terbuat dari kayu, dan biasanya diberi 10 hingga 18 lubang di atasnya, dengan dua lubang, satu di setiap ujungnya. Desainnya bervariasi, mulai dari kayu sederhana tanpa hiasan, hingga papan berbentuk perahu dan berukir indah.

6. Permainan Tradisional Egrang.

Egrang atau egrang pasti tidak asing bagi banyak orang. Egrang adalah pijakan yang melekat pada tiang untuk memungkinkan anak-anak berjalan nyaman dan bergerak. Permainan tradisional ini biasanya tampil selama acara yang diadakan secara nasional untuk merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia di bulan Agustus.

7. Permainan Tradisional Gatrik.

Gatrik yang disebut juga dengan Tak Kadal adalah permainan dari Jawa Tengah yang pada masa itu merupakan salah satu permainan yang populer di Indonesia. Dalam permanan Gatrik dimainkan sebanyak dua kelompok. Game ini menggunakan alat dari dua bambu yang satu menyerupai tongkat dengan ukuran 30 cm dan yang lainnya berukuran lebih kecil.


Manfaat Permainan 
Berbagai penelitian menyebutkan bahwa bermain mempunyai manfaat yang besar bagi perkembangan anak. Bermain merupakan pengalaman belajar yang berguna untuk anak. Menurut Mayke S. Tedjasaputra (2001:38-44), bermain mempunyai beberapa manfaat, yaitu:

1. Mengembangkan aspek fisik

Bermain merupakan wahana untuk mengembangkan fisik. Bermain memberikan kesempatanuntuk mengembangkan gerakanhalus dan kasar.

2. Mengembangkan aspek sosial

Aspek sosial anak seperti sikap sosial, komunikasi,mengorganisasi peran, dan interaksi dengan sesama teman akanberkembang melalui permainan.

3. Mengembangkan aspek emosi


Bermain merupakan media untuk mengekspresikan pikirandan perasaan. Saat kegiatan permainan, anak dapat mengendalikan emosinya, menyalurkan keinginannya, dan menerapkan disiplin dengan menaati peraturan.

4. Mengembangkan aspek kognisi

Bermain bagi anak berfungsi untuk mempermudah perkembangan kognisi anak. Anakberkomunikasi dengananaklain sehingga perbendaharaan katanya menjadi lebih banyak.Bermain simbolik juga dapat meningkatkan kognisi anak untuk dapat berimajinasi menuju berpikir abstrak.

Blog authors

No comments