Featured Post

Pendidikan Sosial

Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) Yayasan Kasyfurrahman In Efforts to Improve the Welfare of Foster Children Through Informal Education

Yodi Supriyadi Yodi Supriyadi
Saturday, February 11, 2023
0 Comments
Home
Pendidikan Sosial
Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) Yayasan Kasyfurrahman In Efforts to Improve the Welfare of Foster Children Through Informal Education

Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) Yayasan Kasyfurrahman  Dalam Upaya Peningkatan Kesejahteraan Anak Asuh Melalui Pendidikan Informal

Ahmad Wildan Abdurahman1, Geza Alifa Khairunnisa2, Regita Aulia3, Reni Rostika4, Risna Nurfadilah5, Yodi Supriyadi6

Etika Bisnis Islam, STIES Indonesia Purwakarta

Jalan Veteran No.150, Purwakarta, Jawabarat 41118

Abstrak

         Dalam dunia pendidikan saat ini khususnya dibidang Agama, banyak sekali Lembaga pembelajaran yang mengajarkan bagaimana dalam menghafal Al Qur’an, Salah satunya adalah Yayasan Kasyfurrahman yang beralamat di Jalan Munjul Jaya Permai Rt.02 Rw.01 Kelurahan Munjul Jaya Kecamatan Purwakarta, Purwakarta, 41117. Selain bergerak dalam bidang Tahfidz Qur’an, Yayasan Kasyfurrahman juga bergerak dalam bidang Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA). Penelitian ini berfokus pada pendidikan informal anak-anak di panti Sosial Asuhan Anak. Penelitian ini juga menjelaskan tentang Peran Panti Sosial Asuhan Anak Yayasan Kasyfurrahman dalam Upaya Peningkatan Kesejahteraan Anak Asuh Melalui Pendidikan Informal. Latar belakang dalam penelitian ini adalah penerapan pendidikan informal yang menjadi hal utama bagi anak-anak di Panti Asuhan Yayasan Kasyfurrahman dan kesesuaian pendidikan informal dengan kesejahteraan anak-anak Panti Sosial Asuhan Anak Yayasan Kasyfurrahman. Berdasarkan permasalahan tersebut Penelitian ini menggunakan tipe deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan aksi sosial dari Panti Sosial Asuhan Anak Yayasan Kasyfurrahman.

Kata kunci : Panti Sosial Asuhan Anak; Yayasan Kasyfurrahman; Pendidikan Informal

Abstract

In today's world of education, especially in the field of Religion, there are many learning institutions that teach how to memorize the Qur'an, one of which is the Kasyfurrahman Foundation which is located at Jalan Munjul Jaya Permai Rt.02 Rw.01 Munjul Jaya Village, Purwakarta District, Purwakarta, 41117 In addition to being engaged in Tahfidz Qur'an, the Kasyfurrahman Foundation is also engaged in the Children's Orphanage (PSAA). This study focuses on the informal education of children in the Children's Orphanage. This study also explains the role of the Kasyfurrahman Foundation Child Orphanage in Efforts to Improve the Welfare of Foster Children through Informal Education. The background in this research is the application of informal education which is the main thing for children at the Kasyfurrahman Foundation Orphanage and the suitability of informal education with the welfare of the children of the Kasyfurrahman Foundation Children's Social Orphanage. Based on these problems, this study uses a descriptive type which aims to describe the social actions of the Kasyfurrahman Foundation Child Orphanage.

Keywords: Child Orphanage; Kasyfurrahman Foundation; Informal Education


PENDAHULUAN

Yayasan   adalah   suatu   badan   hukum yang  didirikan  sebagai  alat  untuk  memberikan bantuan    dalam    mencapai    tujuan    sosial, pengertian  yayasan  menurut  Undang  Undang yayasan   No No.   28   Tahun   2004   tentang Perubahan   atas   Undang-Undang   Nomor   16 Tahun   2001, yayasan   adalah   badan   hukum yang memiliki kekayaan terpisah dan digunakan untuk mencapai tujuannya di bidang agama, sosial,  dan  kemanusiaan,  serta  tidak memiliki anggota. Dalam rangka melaksanakan    kegiatannya,    yayasan    hanya memiliki   organ   yang   terdiri   dari   Pembina, pengurus, dan pengawas.

Yayasan juga mempunyai  fungsi  yaitu  sebagai  wadah  yang bersifat  non  profit,  yayasan  mempunyai  fungsi untuk    membantuk    kesejahteraan    manusia. Selain itu yayasan mempunyai fungsi memberikan  perlindungan,  bantuan  dan  juga pelayanan  pada  bidang  sosial,  keagamaan  dan juga  kemanusiaan.  Menurut  UU  No  28  Tahun 2004 tentang yayasan, beberapa fungsi yayasan dalam penyelenggaraan pendidikan antara lain: (1) Menyelenggarakan   lembaga   pendidikan sejak  proses  perijinan,  (2)  Menetapkan  visi, orientasi, platformprogram   dan   kebijakan sekolah,   (3)   Menyeleksi,   mengangkat   dan memberhentikan  tenaga  pengelola  sekolah,  (4) Menyediakan sarana, prasarana dan pembiayaan sekolah, (5) Memberikan pertimbangan dan persetujuan terhadap rencana   program   pengelolaan   sekolah,   (6) Mengesahkan  program  dan  anggaran  sekolah, (7)   Mengawasi   dan   mengendalikan   proses pengelolaan  sekolah,  (8) Menilai  kinerja  dan tanggung jawab     pengelola     sekolah,     (9) Memutuskan  batas-batas  kerja  sama  sekolah dengan  pihak  luar,  (10)  Bertanggung  jawab atas   kepengurusan, kepentingan   dan   tujuan yayasan, (11) Bertanggung jawab di berhadapan    pengadilan,    (12)    Bertanggung jawab  penuh  terhadap  pengelolaan  unit-unit yayasan,   (13) Menanggung   kerugian   unit kegiatan  yang  disetujui  oleh  yayasan  kepada pihak ketiga.

Sekilas Tentang Yayasan Kasyfurrahman

Gambar 1. Susana mengajar di Yayasan  Kasyfurrahan

Yayasan KasyfurRahman adalah Yayasan yang bergerak pada bidang pendidikan agama, terdapat  Rumah Qur’an dan Pondok Tahfizh sebagai wadah dalam pembelajaran serta membimbing para santri agar bisa mendalami dalam menghafal Al Qur’an. Terdapat Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) didalamnya yang dikelola juga oleh yayasan Kasyfurrahman.

Yayasan Kasyfurrahman berdiri pada tahun 2015, Serta di kelola oleh Bapak Ramadin Jufry S.T dan Keluarga. Asal mula penamaan kasyfurrahman berdasarkan hasil musyawarah yang dilakukan oleh keluarga Pak H. Encuh yang memjabat sebagai ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) pada saat itu mengusulkan menggunakan nama Cucu pertamanya Kasfur Rahman yang artinya pembuka pintu rahmat, yang awalnya dipakai untuk penamaan masjid, Maka semenjak itu sampai dengan sekarang Masjid dinamakan Masjid Kasyfur Rahman. Dan dijadikan juga sebagai nama dari Yayasan Pendidikan Tahfizhul Qur’an ini.

Saat ini Yayasan Kasyfurrahman beralamat di Jalan Munjul Jaya Permai Rt.02 Rw.01 Kelurahan Munjul Jaya, Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta, Koe pos 41117.  Yayasan Kasyfurrahman juga terdaftar secara resmi dan Diakui ststusnya serta mimiliki legalitas Hukum, Nomor Regristrasi SK KEMENHUM DAN HAM RI No : KHJ-0026287 .AH.01.12. Tahun 2015.

 

1.      METODE OBSERVASI

 

Metode Penelitian

1. Pendekatan kualitatif

Dalam Penelitian ini peneliti mengunakan metode kualitatif deskriptif. Agar penulis dapat memperoleh keterangan yang luas dan mendalam mengenai semua hal-hal yang menjadi pembahasan yang harus ditemukan dalam penelitian ini. Oleh karena itu, mengapa peneliti menggunakan metode kualitatif sebagai penelitian, karana peneliti berharapan agar mendapatkan gambaran, penjelasan yang sejelas-jelasnya dan mendalam tentang data serta informasi yang terkait dan yang dibutuhkan agar sesuai dengan fakta yang ada bukan rekayasa.

 

2. Kehadiran Peneliti

Kehadiran peneliti ditempat penelitian harus bersifat terbuka dan menjelaskan maksud penelitian yang akan dilakukan pada subjek yang akan diteliti sehingga peneliti lebih bebas bertindak untuk mencari dan mengumpulkan data-data yang akurat, valid, dan dapat dipertanggung jawabkan. Disamping itu pula, keberadaan peneliti yang lama dilapangan bertujuan untuk mengamati dan mengikuti perkembangan dan pristiwa yang terjadi secara langsung. Agar data yang diperoleh betul-betul valid, maka dalam penelitian kualitatif ini diperlukan kesiapan yang matang dengan menggunakan metode yang telah dipersiapkan oleh peneliti seperti metode observasi, metode wawancara dan metode dokumentasi. Selain itu, peneliti juga menjalin kerja sama yang baik dengan lingkungan sosial di dalam lembaga tersebut, sehingga nantinya peneliti bisa melihat atau mendapatkan data-data yang berkenan dengan tujuan penelitian

 

3. Lokasi Penelitian dan Waktu Peniltian

Lokasi penelitian dilaksanakan di Panti Asuhan Kasyfur Rahman di dekat Masjid Kasyfur Rahman, Jl. Munjul Jaya Permai, RT. 2/RW. 1, Munjul Jaya.

Waktu penelitian dilakukan kurang lebih selama satu hari, yakni pada hari Ahad 28 November 2021. Dipilih sebagai lokasi penelitian karena peneliti ingin mengetahui lebih banyak lagi mengenai Panti Asuhan Kasyfur Rahman.

 

4. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian kualitatif adalah subjek penelitian atau informan, atau subjek dari mana data diperoleh. Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian ini adalah “subjek darimana data diperoleh”. Sumber data dibagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder.

a. Data Primer

Data primer adalah sumber data yang dimana sebuah data dihasilkan dari hasil wawancara serta data hasil observasi pembina dan pihak lainya yang bersangkutan.

Sumber data penelitian yang diperoleh melalui wawancara maupun memberikan daftar pertanyaan. Adapun data primer yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan melalui pengisian kuesioner oleh responden yaitu pembina (Panti Asuhan Kasyfur Rahman). Kuesioner yang digunakan berupa daftar pertanyaan yang relevan dengan tujuan penelitian.

b. Data Sekunder

Dalam penelitian ini dilakukan wawancara pada satu sumber yaitu untuk mendapatkan data dalam penelitian ini, peneliti bekerja sama dengan pihak-pihak yang terkait di lokasi penelitian tersebut seperti : Pemimpin atau Pembina Yayasan Panti Asuhan Kasyfur Rahman.

Dari hasil wawancara dan observasi tersebut peneliti dapat memperoleh data tentang hambatan yang dihadapi pengasuh dalam pengelolaan Panti Asuhan Kasyfur Rahman.

 

5. Prosedur Pengumpulan Data

Di sini peneliti akan menggunakan beberapa prosedur dan teknik pengumpul data, diantaranya sebagi berikut:

 

a. Metode Observasi

Gambar 2. Observasi langsung ke Lokasi

Metode observasi adalah “Penelitian yang dilakukan dengan cara pengamatan terhadap objek-objek, baik objek secara langsung maupun tidak langsung”. Observasi diartikan sebagai pengalaman dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan ditempat terjadi disebut observasi langsung. Sedangkan pengamatan yang dilakukan tidak pada saat berlangsungnya suatu kejadian disebut observasi tidak langsung.

Observasi dapat dilakukan dengan dua cara yang digunakan yaitu :

1)      Observasi non partisipan yaitu observasi dimana pengamat berada diluar subjek dan tidak ikut dalam kegiatan-kegiatan yang mareka lakukan.

2)      Observasi partisipan yaitu observasi dimana pengamat ikut terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh subjek yang diteliti atau diamati seolah-olah bagian dari mareka. Adapun jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi non partisipan.

 

b. Metode Wawancara

Gambar 3. Wawancara dengan ketua Yayan Ramadin Jufry S.T

Selain dari observasi, peneliti juga melakukan wawancara terhadap pemimpin panti asuhan Kasyfur Rahman sebagai teknik pengumpulan data. Wawancara dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya oleh peneliti. Wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan mengajukan pertanyaan antara pewawancara dengan yang diwawancarai.

 

c. Metode Dokumentasi

Gambar 4. Dokumentasi dengan Ketua Yayasan Kasyfurrahman

Peneliti juga melakukan dokumentasi terhadap penelitian yang dilakukan di Panti


2.      KAJIAN PUTAKA

Peran Yayasan dan panti asuhan kasyfurrahman dalam masyarakat

Banyak cara yang dilakukan pengurus yayasan dan panti asuhan kasyfurrahman dalam melaksanakan perannya untuk membentuk ahlak yang baik bagi anak-anak generasi-generasi muda penerus bangsa dan khususnya dalam keberlanjutan pendidikan anak-anak, yang mana peran pengurus di panti asuhan adalah sebagai keluarga dan orang tua asuh bagi anak-anak asuh di panti asuhan.

Seperti yang tertuang dalam UU RI No. 23 Tahun 2002. Tentang Perlindungan Anak, yaitu Bab I butir 3 menyatakan bahwa: Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya, atau keluarga sedarah dalam garis lurus ke atas atau ke bawah sampai dengan derajat ketiga.

Terkait dengan pengertian keluarga di atas, maka dapat disimpulkan bahwa anak-anak yang ada di yayasan dan panti asuhan kasyfurrahman akan di berikan pengasuhan yang berbasis keluarga sebagai pengganti keluarga dari anak-anak asuh yang ada di yayasan dan di panti asuhan, sehingga anak akan merasa aman, nyaman dan merasa seakan-akan berada di rumah bersama orang tua mereka sendiri.

Kemudian peran pengurus yayasan dan  panti asuhan selain sebagai pengganti keluarga dari anak-anak, pengurus juga mempunyai peran sebagai pembentuk watak, mental spiritual anak yang bertujuan membimbing, mendidik, mengarahkan, dan mengatur perilaku anak-anak asuh, sebagaimana yang diungkapkan oleh Sofiyatun (2012: 16) bahwa: Begitu pentingnya peran keluarga dalam perkembangan dan pertumbuhan anak maka fungsi keluarga haruslah tercukupi agar perkembangan serta pertumbuhan anak dapat berkembang dengan baik dan tidak terjerumus kepada hal-hal yang tidak diinginkan.

Gambar 5. Kegiatan di Panti Sosial Asuhan Anak Yayasan Kasyfurrahman.

Sedangkan Peranan Pengurus yayasan dan Panti Asuhan kasyfurrahman adalah mencoba menggantikan fungsi keluarga yang telah gagal dan kehilangan perannya sebagai pembentuk watak, mental spiritual anak yang bertujuan membimbing, mendidik, mengarahkan, dan mengatur perilaku anak-anak asuhnya agar menjadi seseorang yang mandiri dan berguna bagi masyarakat, bangsa dan negara.

Dari hasil observasi dan wawancara kami kelompok tiga, terhadap pengurus yayasan sekaligus  panti asuhan dan anak asuh kasyyfurrahman, kami menemukan bahwa peran yang didapat anak asuh dari pengurus penti asuhan adalah peran sebagai orang tua asuh sebagi pengganti peran orang tua mereka yang mana pengurus panti asuhan berperan sebagai pendorong (motivasi) yaitu sebagai penyemangat anak untuk terus belajar dan memaknai pentingnya ilmu yang didapat sebagai fasilitator yang melengkapi/memenuhi keperluan anak asuh seperti fasilitas belajar, alat-alat belajar, sarana transportasi, serta anak-anak diberi kebebasan dalam menentukan sekolah yang mereka inginkan dan tentunya disesuaikan lagi dengan nilai yang mereka miliki, dan juga sekaligus berperan sebagai pembimbing yaitu berperan sebagai panutan bagi anak dalam melakukan segala hal.

Dengan peran yayasan dan panti asuhan kasyfurrahman sebagai orang tua asuh, maka kasyfurrahman berusaha memberikan sesuatu yang baik bagi mereka(anak-anak), yaitu dengan memberikan mereka fasilitas pendidikan, mengajarkan akan kemandirian, mengajarkan untuk saling menghormati baik sesama anak-anak di panti maupun dengan orang yang lebih tua seperti pengurus panti asuhan, serta melatih dan memberikan mereka keterampilan seperti mereka diajarkan untuk berkebun dan memelihara ikan.

Kemudian dari hasil observasi dan wawancara terhadap pendiri sekaligus pengurus dari kasyyfurrahman, kami menemukan adanya pengaruh yang didapat anak-anak dari peran yang diberikan oleh pengurus dalam menunjang keberlanjutan pendidikan yaitu anak menjadi disiplin, mandiri, menjaga kebersihan, bercocok tanam, serta mendapatkan pengajaran tentang Al-Quran, baik secara pembacaan dan penghafalan serta pengartian dalam isi kandungan Al-Quran

 

Kegiatan di yayasan panti asuhan kasyfurrahman

            Dalam hasil penelitian observasi yang telah kami lakukan pada yayasan Kasyfurrahman pondok Qur`an dan Rumah Tahfidz ini terdapat beberapa kegiatan menekankan pada azas kekeluargaan, pengasuhan yang diterapkan tidak hanya sebatas memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga sosialisasi, serta rohani dan pendidikan yang memerlukan kepekaan pengasuh pada kebutuhan anak, komunikasi sosial, dan ekspresi emosional pengasuh kepada anak-anak asuh.

            Kegiatan itu sendiri yang didalamnya sangat bermanfaat bagi para santri dan juga masyarakat sekitar, kegiatan tersebut yang sudah terlaksana tersebut adalah (a.) membaca ayat suci al-qur`an untuk menargetkan hafalan pada seluruh ayat yang ada pada al-qu`an, tidak seluruh anak yang mengahafal al-qur`an untuk menjadi tahfidz tetapi ada pula yang hanya menjadi anak asuh saja atau yang hanya mondok saja dan mereka juga selalu rutin membaca ayat suci al-qur`an, (b.) selanjutnya yayasan mengadakan kegiatan kajian migguan setiap malam ahad yang terbuka untuk umum materi yang disampaikan pun sangat bermanfaat sekali dalam memperdalam ilmu-ilmu syari’at islam, (c.) berikutnya kegiatan yang dilakukan pada yayasan Kasyfurrahman adalah menyelenggarakan kerja sama dengan bekam masal bagi setiap masyarakat yang membutuhkan.

Penyajian data tabel jumlah para santri dan pengurus Kasyfurrahman

No.

Keterangan

Jumlah

1.

Pembina pada yayasan kasyfurrahman

4 orang

2.

Pengurus pada yayasan kasyfurrahman

10 orang

3.

Pengajar pada yayasan kasyfurrahman

10 orang

4.

Anak asuh yang tidak mondok pada yayasan

53 anak

5.

Anak yang tinggal / mondok sebagai tahfidz

6 anak

6.

Anak yang hanya mengaji saja pada yayasan

93 anak

7.

Anak yang hanya tinggal / mondok saja

15 anak

            **Sumber : Hasil wawancara dengan Ketua Yayasan Kasyfurrahman (2021)

 

Teknis Pelaksanaan Penyantunan dan Pendidikan Informal

Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penyantunan dan Pengentasan Anak Terlantar (dalam Sofiyatun, 2012: 18), bahwa: Peran Pengurus Panti Asuhan adalah memberikan pelayanan berdasarkan pada profesi pekerjaan sosial kepada anak terlantar dengan cara membantu dan membimbing mereka ke arah perkembangan pribadi yang wajar serta kemampuan keterampilan kerja, sehingga mereka menjadi anggota masyarakat yang layak dan penuh tanggung jawab baik terhadap dirinya, kaluarga maupun masyarakat.

Sehingga dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengurus yayasan dan panti asuhan ingin memberi pendidikan selain pendidikan di sekolah, namun pengurus ingin anak mendapatkan pendidikan di luar sekolah yaitu dengan pendidikan keterampilan dan keagamaan seperti mengajarkan mereka untuk bercocok tanam, mengaji, dan menghafalkan Al-Quran, yang mana diharapkan nantinya pada saat anak-anak sudah waktunya untuk turun ke masyarakat mereka tidak akan merasa asing dengan hal-hal seperti demikian, serta pengurus juga mengharapkan anak-anak asuh itu memiliki jiwa yang bersih, berakhlak mulia dan berbudi pekerti yang baik serta paham dan hafal Alquran sebagai pedoman mereka dan penuntun bagi kehidupan mereka, sehingga nantinya akan dipandang tinggi oleh masyarakat.

Pelaksanaan pelayanan pendidikan informal.

Pendidikan infromal di panti asuhan asyfur Rahman salah satunya yaitu belajar Al-qur’an mulai dari kitab kuning hingga menjadi Tahfidz Qur’an. Pelayanan pendidikan merupakan bagian dari kegiatan pelayanan sosial secara keseluruhan bagi anak asuh yang dilakukan oleh Panti Asuhan. Sesuai dengan tujuannya untuk mencapai keberhasilan di masa mendatang, peranan Panti Asuhan dalam hal ini memberikan sistem pendidikan anak-anak asuh khususnya bagi anak-anak yang tinggal di Panti, dan berusaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan mutu pendidikan dengan cara memberikan pendidikan informal.

Pendidikan informal merupakan proses belajar yang berjalan alami dan bebas menyertai kehidupan sehari-hari yang mana usia anak-anak adalah usia dimana pembentukan dasar-dasar karakteristik atau watak/kejiwaan mereka dimulai. Corak arah serta karakter kepribadian tersebut dipengaruhi juga oleh corak lingkungan sekitarnya, disamping itu juga faktor pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologis bagi anak.

            Tujuan dari pelayanan pendidikan informal yang dilakukan panti asuhan ini adalah berusaha memberikan penyantunan dan pembinaan terhadap anak asuh melalui pemenuhan terhadap kebutuhan pendidikan dan latihan-latihan ketrampilan untuk melatih kemandirian anak. Sasaran dari Pelayanan Pendidikan Informal yang dilakukan Panti Asuhan ini adalah seluruh anak asuh dengan status yang meliputi anak yatim, piatu, yatim piatu, maupun kaum dhuafa.

Gambar 6. Pengenalan Pendidikan Alam

Kegiatan pelayanan pendidikan informal yang dilakukan panti asuhan meliputi pendidikan anak baik penumbuhan mental spiritual, kemandirian dan menumbuhkan karakteristik manusia yang baik dan berkualitas. Maka melalui pendidikan informal inilah diharapkan terbentuk kepribadian anak-anak asuh sesuai yang diharapkan, yaitu kepribadian seseorang yang baik, yang sesuai dengan tuntunan syari’at Islam dan mematuhi norma-norma yang ada di dalam masyarakat.

Panti Kashyfurrahman merupakan salah satu wadah untuk pemenuhan pendidikan informal bagi anak-anak yatim, piatu, yatim piatu,dan kaum dhuafa untuk membentuk watak, kepribadian dan melatih kemandirian anak-anak asuh sehingga mempunyai bekal yang cukup untuk menyesuaikan diri dalam masyarakat. Panti asuhan Kasyfur Rahman juga sudah melaksanakan beberapa agenda bersama masyarakat sekitar, anak yatim, juga kaum dhuafa. Adapun kegiatan nya yaitu, santunan anak yatim yang dilakukan setahun 3 kali buka bersama saat bulan Ramadhan, kurban serta tasmih.

Proses yang terjadi di Panti Asuhan dalam pelayanan pendidikan informal adalah melalui metode/cara seperti dalam beberapa hal sebagai berikut:

A.  Sistem Kekeluargaan

Proses pendidikan informal yang berlangsung di Panti Asuhan menggunakan sistem asrama/kekeluargaan yang melibatkan hubungan antara anak asuh dengan para pengasuh, anak asuh dengan pimpinan dan demikian pula sebaliknya dan antar sesama anak asuh di Panti

B.      Sistem Keteladanan

Pendidikan informal yang berlangsung di Panti Asuhan juga dilakukan melalui adanya keteladanan pengasuh dan pimpinan ataupun pengurus Panti dengan harapan agar bisa memotivasi anak asuh untuk selalu mengikuti sikap dan tindakan yang dicontohkan oleh para pengasuh dan pimpinan Panti Asuhan. Karena pada dasarnya merekalah yang menjadi kunci penggerak bagi keberhasilan panti asuhan dalam menegakkan peraturan yang terdapat di Panti Asuhan tersebut.

C.     Sistem Reward (Ganjaran) dan Punishment (Hukuman)

Proses sosialisasi di Panti Asuhan berlaku reward (ganjaran) dan punishment (hukuman). Hukuman dikenakan pada semua anak asuh yang melanggar peraturan yang berlaku dipanti. Cara/metode dalam mengasuh pada prinsipnya berlaku sama untuk semua anak. Setiap anak mempunyai hak dan kewajiban sama dalam rangka menuju kearah kemandirian. Anak dilatih melakukan kedisiplinan dalam hal belajar dan dalam kegiatan sehari-hari. Namun dalam hal sanksi, untuk anak kecil tentunya lebih ringan, karena ini disesuaikan dengan kemampuan anak, hukuman yang diberikan umumnya hanya untuk membuat anak jera/malu sehingga tidak akan melakukan kesalahan lagi. Dalam mendidik/mengasuh anak-anak asuh, baik yang sudah besar maupun masih kecil selalu dilakukan dengan penuh perasaan sehingga anak-anak asuh tersebut lebih bisa mengerti. Hal ini bertujuan untuk lebih dekat dengan anak-anak asuh. Meski demikian, dalam mendidik anak-anak asuh yang masih kecil relatif lebih sulit, hal ini dikarenakan anak kecil dalam menerima dan memahami  te ntang apa yang diajarkan oleh para pengasuhnya masih cukup rendah.

 

Dampak Pelayanan Pendidikan Informal Terhadap Kesejahteraan Anak Asuh

1)      Hasil Yang Dicapai

Pelayanan Pendidikan Informal yang diberikan kepada anak-anak asuh melalui pengalaman hidup sehari-hari telah mampu melatih anak untuk dapat melaksanakan kegiatan sehari-hari secara mandiri.

2)      Dampak Pelaksanaan

Pelayanan pendidikan informal yang diberikan Panti Asuhan pada anak-anak asuh pada dasarnya adalah dalam rangka memenuhi sikap mental, karakter serta nilai-nilai bagi anak-anak asuh.

Kesejahteraan Terhadap Anak Asuh

Kesejahteraan anak adalah hak asasi anak yang harus di usahakan bersama. Pelaksanaan usaha kesejahteraan anak bergantung pada partisipasi yang baik antara obyek dan subyek dalam usaha pengadaan kesejahteraan anak tersebut. Ini berarti bahwa setiap anggota masyarakat dan pemerintah berkewajiban ikut serta dalam usaha kesejahteraan anak dalam suatu masyarakat yang merata, sehingga akan membawa akibat yang baik pada keamanan dan stabilitas suatu masyarakat yang selanjutnya akan mempengaruhi pembangunan yang sedang diusahakan dalam masyarakat tersebut. Oleh sebab itu, usaha kesejahteraan anak sebagai suatu perlindungan anak mutlak harus dikembangkan.

Dengan melihat keadaan di atas dapat dikatakan bahwa Panti Asuhan mempunyai peran penting karena keberadaannya sangat dibutuhkan bagi anak-anak yang terlantar baik secara ekonomi, maupun karena ketidakberadaan salah satu atau kedua orang tua yang berfungsi sebagai penyangga ekonomi keluarga, atau karena masalah yang melingkupi keluarga seperti akibat perceraian atau broken home.

Pelayanan Kebutuhan Anak Asuh

A.  Pemenuhan Kebutuhan Jasmani

a.      Makan

Merupakan kebutuhan pokok dalam hidup manusia dan mempunyai peranan penting dalam rangka perkembangan jasmani. Keadaan gizi yang baik sangat erat kaitannya dengan vitalitas, kegairahan, dan kesehatan jasmani. Untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari bagi anak-anak yang ada di Panti Asuhan makan di berikan tiga kali sehari dengan pengaturan menu yang bervariasi.

Anak-anak asuh dalam kegiatan makan dibiasakan untuk melakukan cara makan yang sopan, tidak bercakap-cakap pada saat makan serta tidak lupa mencuci tangan sebelum makan. Dan kegiatan makan di panti asuhan juga dilakukan secara bersama untuk lebih meningkatkan rasa kekeluargaan dan kebersamaan.

b.      Pakaian

Selain makanan, pakaian juga merupakan kebutuhan yang penting dalam keseharian. Dalam hal ini Panti Asuhan juga berupaya memberikan kebutuhan pakaian bagi anak-anak asuhnya. Dan untuk mendidik kemandirian dan tanggung jawab anak, setiap anak harus mengurusi dirinya sendiri termasuk menyangkut kebersihan pakaian. Di Panti Asuhan anak-anak diharuskan mencuci pakaiannya masing-masing. Untuk anak yang belum mampu mengurusi dirinya sendiri atau kebetulan sedang sakit, maka akan mendapat bantuan dari pengasuh atau kakak-kakak panti

c.       Kesehatan

Demikian halnya dengan masalah kesehatan, masalah kesehatan untuk anak-anak asuh diupayakan oleh panti dengan melatih atau membudayakan hidup sehat bagi semua penghuni panti. Kesehatan dalam hal ini meliputi kesehatan pribadi maupun kesehatan lingkungan. Untuk kesehatan pribadi, maka setiap anak dilatih untuk bertanggung jawab mengurus dirinya sendiri, terutama kesehatan fisiknya. Untuk menjaga kesehatan pribadi  anak-anak asuh di Panti Asuhan, disediakan fasilitas atau perlengkapan kesehatan seperti perlengkapan obat-obatan (P3K) yang setiap saat ada bila diperlukan. Dalam upaya pelayanan kesehatan bagi anak-anak asuh yang sakit, selain diberikan pertolongan pertama melalui penyediaan obat-obatan yang ada juga pengobatan yang dilakukan di Rumah Sakit bila memang memerlukan perawatan dari Rumah Sakit

B. Pemenuhan Kebutuhan Rohani

            Pembinaan dalam kehidupan beragama merupakan pembinaan dari kepribadian secara keseluruhan karena kehidupan beragama adalah menjadi kebutuhan rohani manusia  dan menjadi bagian dari manusia itu sendiri dan visi misi Panti Asuhan Kasyfurrahman  adalah menegakkan ajaran agama secara istiqomah.  Hal ini dimulai pada anak dengan diberikan latihan-latihan amal yang menyangkut hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan lingkungannya maka hal ini diinternalisasikan pada kepribadian anak sehingga ajaran agama benar-benar dihayati, dipahami, dan digunakan sebagai pedoman hidup bagi anak Sedangkan hasil yang diharapkan dari kegiatan pembinaan keagamaan adalah terciptanya kualitas keimanan, kesadaran, dan ketaqwaan kepada Allah SWT dan adanya usaha untuk meningkatkan amal dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan pembinaan keagamaan yang dilakukan di Panti Asuhan Kasyfuraman adalah sebagian besar dilakukan oleh anak-anak Panti Asuhan yang meliputi sholat berjamaah, pengajian, tadarus Al Qur’an dan banyak lagi kegiatan yang dilakukan  di dalam Panti Asuhan ini.

Hambatan Pelaksanaan Pendidikan Informal

Sebagaimana diketahui bahwa pelaksanaan pendidikan informal bagi anak asuh terdapat beberapa hambatan dan kendala yang menyertai baik dari anak asuh maupun pihak panti asuhan yang diantaranya adalah sebagai berikut:

1.    Adakalanya masalah justru datang dari diri anak sendiri, yaitu kurangnya kemampuan dan kemauan anak untuk lebih maju dan berkembang, karena kurangnya motivasi serta latar belakang kondisi keluarga (broken home) dari masing-masing anak turut mempengaruhi psikologis anak. penting sehingga anak termotivasi untuk bangkit dan berkembang.

2.    Pernah adanya trauma yang pernah dialami oleh anak sehingga mempengaruhi perkembangan mental, serta kurangnya keterbukaan anak untuk menyampaikan masalah kepada orang lain sehingga sulit untuk mencari jalan keluar yang terbaik untuk anak tersebut.

3.    Kurangnya pengertian dan pemahaman dari masing-masing pengurus/ pengasuh dalam menjalankan tugas/peranannya di dalam Panti Asuhan.

4.    Keterbatasan waktu yang dimiliki oleh para pengasuh karena terbentur dengan kegiatan lain sehingga penyelesaian masalah dan pengawasan kepada anak asuh tidak bisa maksimal.

Dari hambatan-hambatan tersebut di atas pihak Panti Asuhan Kasyfur Rahman mengatasinya hambatan- hambatan tersebut dengan :

1)      Melakukan pendekatan kepada anak asuh dengan penuh kesabaran

2)      Memberi motivasi / dorongan mental spiritual kepada anak yang memiliki masalah

Memberikan nasehat serta masukan sesuai dengan usia dan karakter serta masalah yang dihadapi anak

3.      KESIMPULAN

Dalam penelitian ini, Peran Pengurus yayasan Panti Asuhan kasyfurrahman dalam menunjang keberlanjutan Pendidikan Anak adalah pengurus berperan sebagai orang tua asuh pengganti orang tua bagi anak asuh dengan membentuk watak, mental spiritual anak yang bertujuan membimbing, mendidik, mengarahkan, mengatur perilaku Anak-anak, kemudian memfasilitasi anak-anak untuk menunjang pendidikan dan memberikan bekal Al-Quran sebagai pedoman hidup, yang tidak anak asuh dapatkan dari orang tua mereka masing-masing.

Dari hasil Penelitian maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

(1)   Peran Pengurus dalam menunjang keberlanjutan pendidikan anak yaitu sebagai Pendorong (motivasi), fasilitator, pembimbing, serta sebagai orang tua asuh Pengganti keluarga/orang tua dari anak-anak.

(2)   Tujuan pendidikan yang diberikan oleh pengurus diantaranya, penguatan mental, pembentukan akhlak dan karakter, dan pembekalan keilmuan agama serta upaya pendekatan dan upaya membuat anak-anak cinta terhadap Al-Quran sebagai pedoman hidup mereka.

(3)   kegiatan yang ada didalam yayasan dan panti asuhan kasyyfurrahman, diantaranya, pengajian Al-Quran, pengajian keilmuan (sejarah,motivasi, ilmiah), santunan, qurban, tasmi Al-Quran, dan tafakkur alam.

(4)   Metode yang digunakan, diantaranya: Observasi, Wawancara langsung dengan pemilik sekaligus pendiri yayasan kasyyfurrahman.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Kamus   BesarBahasa Indonesia(KBBI), https://kbbi.web.id

Website https://kasyfurrahman.com/

Izhar, Sulistyarini, Nurlqrima. Peran Pengurus Panti Asuhan Dalam Menunjang KeberlanjutanPendidikan Anak Di Panti Asuhan Nurul Hamid, Hal 5-7

https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:7m1lFcCynYkJ:https://core.ac.uk/download/pdf/16507128.pdf+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id

https://journal.uhamka.ac.id/index.php/solma/guidelines

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Blog authors

No comments